“keputihan” adalah istilah yang digunakan masyarakat untuk menyebut
penyakit kandidiasis vaginal yang ada pada daerah kewanitaan. “keputihan” adalah masalah kesehatan yang spesifik pada wanita. Sebuah survei
telah dilakukan terhadap pengunjung wanita pada beberapa apotek di Yogyakarta
selama satu bulan menunjukkan bahwa 60% pengunjung wanita tersebut sedang atau
pernah menggunakan obat untuk mengatasi masalah kesehatan pada organ
reproduksinya dan yang relatif sering adalah apa yang dikenal dengan
“keputihan”. Sebanyak 50% pelajar putri sekolah menengah dan perguruan tinggi
pernah mengalami keputihan ketika berusia kurang dari 25 tahun. jadi dapat disimpulkan keputihan ini bisa terjadi pada remaja wanita berusia di bawah dari 25 tahun.
Bagaimana mengenali kandidasis vaginal?
“Keputihan” paling umum disebabkan yang jamur Candida,spp, terutama Candida
albicans yang menginfeksi secara superfisial atau terlokalisasi. Penyakit ini
seringkali dalam istilah medis disebut candidiasis vaginal atau vulvovaginal
candidiasis (VVC) atau vaginitis candida albinacans. “Keputihan” dapat disertai
gejala atau tanpa ada gejala yang dirasakan, tetapi jika dilakukan pembiakan
sekret vagina akan terlihat adanya jamur Candida, spp. Selain Candida albicans,
penyebab lain adalah Candida glabrata yang kasusnya mempunyai kecenderungan
meningkat.
Kandidiasis vagina lebih sering terjadi terutama karena meningkatnya
pemakaian antibiotik, pil KB, dan obat-obatan lainnya yang menyebabkan
perubahan suasana vagina sehingga memungkinkan pertumbuhan Candida.
Kandidiasis vagina sering ditemukan pada wanita hamil atau wanita dalam
siklus menstruasi dan pada penderita kencing manis
Seringkali wanita merasa mampu mengenali sendiri bahwa sedang menderita
keputihan tanpa merasa perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memperyang
pemeriksaan secara lebih detail, namun langsung diobati sendiri dengan obat –
obat keputihan yang dijual bebas. Pada kasus ini, tindakan tersebut cukup
berisiko, karena apabila kurang tepat dalam pengenalan penyakitnya dapat
menyebabkan kurang tepat pula obat yang dipilih, sehingga selain efektivitas
terapi tidak tercapai juga akan berisiko pada munculnya resistensi sehingga
jamur semakin kebal dengan obat.
Tindakan swamedikasi hanya direkomendasikan jika sebelumnya telah pernah
didiagnosis keputihan yang dokter dan kembali muncul gejala yang sama atau
mengalami kekambuhan.
Faktor Resiko Pada Wanita
Beberapa hal dapat meningkatkan resiko untuk menderita keputihan antara lain
penggunaan kontrasepsi jenis oral, diagfrahma dengan spermatisida, kondom, dan
IUD (Intrauterine Device).
Gejala dan Tanda Klinis
Gejala yang muncul pada vulvovaginal candidiasis adalah kemerahan pada vulva di
vagina, bengkak, iritasi, dan rasa terbakar serta panas pada daerah vagina.
Tanda lain yang tampak adalah lendir putih berlebihan, dapat berupa gumpalan
seperti keju, dan tidak berbau. Apabila lendir berbau menyengat seperti telur
busuk, maka penyebabnya bukan lagi jamur kandida, namun kemungkinan bakteri.
Penderita terkadang juga mengalami nyeri atau rasa sakit saat berkemih.
Penegakan diagnosis terhadap keputihan ini dilakukan yang dokter dan idealnya
harus didukung data laboratorium terkait.
Tindakan Pencegahan
Keadaan yang lembab pada daerah kewanitaan akan lebih mendukung berkembangnya
jamur penyebab keputihan ini. Sangat disarankan untuk menjaga agar daerah
kewanitaan ini dalam keadaan bersih dan tidak lembab dengan menggunakan pakaian
dalam yang cukup menyerap keringat atau terbuat dari jenis kain katun.
Penggunaan cairan pembasuh vagina harus dilakukan secara bijaksana dengan
mengetahui suatu prinsip bahwa lingkungan vagina bersifat asam yang juga adalah
lingkungan normal bagi flora normal (mikroorganisme yang dalam jumlah normal
tidak menyebabkan penyakit) di vagina. Adanya perubahan lingkungan normal
tersebut, misalnya dengan penggunaan cairan pembilas vagina yang bersifat basa
/ alkali (mengandung sabun) dapat memicu pertumbuhan kuman secara abnormal yang
salah satu akibatnya adalah keputihan.
Dikutip dari :Aris Widayati, S.Si.,Apt., M.Si. (Dari berbagai sumber).
Silahkan klik
Cara mengobati keputihan adalah
No comments:
Post a Comment